Senyawa Xanthone
Manggis memliki Struktur Molekul seperti terlihat disamping ini. Manggis memliki komponen yang disebut Xanthone, Xanthone ialah suatu bahan kimia aktif dengan struktur yang terdiri 3 cincin dan ini yang menjadikannya manggis sangat stabil ketika berada dalam badan. Struktur ini menjadikannya sangat stabil dalam keadaan panas atau dingin. ketiga cincin inilah yang membuat Manggis memliki spesifik memiliki sifat anti oksidan, yaitu menghambat proses oksidasi atau proses penuaan tubuh/ sel tubuh serta akan melindungi sel dan mengurangi kerusakan pada sel akibat radikal bebas. Xanthone itu sendiri terdiri dari lebih dari 200 sub komponen yang memiliki spesifitas yang lebih spesial pada suatu penyakit.
Xanthones merupakan komponen yang paling bermanfaat pada kulit manggis. Sudah banyak klaim mengenai kedahsyatan xanthones yang dipublikasikan di artikel maupun jurnal. Hal ini karena xanthones memiliki aktivitas sebagai antikanker, antibakteri, dan antiinflamasi. Selain itu, xanthones juga berpotensi untuk memelihara kesehatan sistem imun serta mendukung kesehatan mental, keseimbangan mikrobiologi, dan meningkatkan kelenturan sendi.
Xanthones adalah senyawa keton siklik polipenol ( C13H18O2). Struktur dasar xanthones terdiri dari tiga benzena dengan satu benzena di tengahnya yang merupakan keton. Hampir semua molekul turunan xanthones mempunyai gugus penol, sehingga xanthones sering juga disebut polipenol.
Xanthones biasanya terdapat dalam tumbuhan berbunga dan tumbuhan keluarga manggis-manggisan. Xanthones memiliki 200 jenis zat turunan dan 40 di antaranya langsung ada dalam kulit manggis. Xanthones dalam buah manggis terdapat di bagian kulit manggis dan sedikit dalam kulit biji.
Menurut McMaster dan co-peneliti, sintesis beberapa xanthones ditanaman rendah seperti mikro-organisme dan lumut benar-benar asetat yang diturunkan dari tujuh unit asetat. Observasi ini kemudian lebih lanjut dibuktikan oleh Birch dan co-peneliti pada tahun 1976. Mereka mengusulkan mekanisme biosintesis ravelenin dari Helminthosporium ravenelii dan kemudian menggambarkan polymalonic asetat rute. Dalam mekanisme biosintesis dari ravelenin, benzofenon terlibat sebagai perantara.
sintesis
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking